Kata
geologi pertama kali dipergunakan pada tahun 1473 oleh Richard de Bury untuk
hukum atau ilmu kebumian.
Asal
kata geologi :
-
Geos : Bumi
-
Logos : Ilmu
Jadi
geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi.Dalam mempelajari geologi
didasarkan pada fenomena yang terekam dalam batuan/litologi.
Bates dan Jackson (1985),
mengartikan litologi menjadi 2 yaitu :
1. Litologi
adalah deskripsi batuan pada singkapan berdasarkan karakteristiknya, seperti :
warna, komposisi mineral dan ukuran butir, sinonim dengan petrografi.
2. Litologi
adalah karakteristik fisik dari batuan.
Batuan
adalah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi, baik yang telah
padu maupun masih lepas.
Material
padat dapat terjadi dari agregat mineral
yang tersusun oleh satu macam mineral maupun dari berbagai mineral. Batu ialah
material padat dari agregat mineral yang telah padu.
Mineral
merupakan suatu unsur atau persenyawaan anorganik yang terbentuk secara alami,
yang memiliki struktural internal teratur, komposisi kimia, bentuk kristal dan
sifat fisik tertentu yang menjadi karakteristiknya. Pengelompokan batuan yang
paling sederhana adalah :
berdasarkan
kejadiannya atau cara terbentuknya dan terbagi menjadi 3 keompok utama, yaitu :
1. Batuan
beku (igneous rock), terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku.
2. Batuan
sedimen, merupakan batuan yang terbentuk dari sedimen yang diendapkan dan telah
mengalami proses geologi menjadi batuan sedimen.
3. Batuan
metamorfosa atau batuan malihan, merupakan batuan yang telah mengalami
perubahan bentuk fisik maupun kimiawi akibat mengalami tekanan atau suhu yang
tinggi.
o
Proses pelapukan (weathering) :
Proses
disintegrasi dan terdekomposisinya batuan di permukaan bumi akibat bersentuhan
langsung dengan atmosfer.
o
Proses sedimentasi/pengendapan :
Proses
ditransport dan diendapkannya material endapan oleh berbagai media erosi,
seperti : gaya gravitasi, aliran air, gletser, angin atau gelombang sebagai
sedimen atau endapan.
o
Proses litifikasi
Proses
berubahnya sedimen menjadi batuan sedimen.
b.
Skala
Waktu Geologi
Giovani
Arduino (1970) mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi :
1. Primer
(tertua)
2. Sekunder
(menengah)
3. Tersier
(termuda)
4. Kwarter
(lebih muda dari tersier)
Pada perkembangan selanjutnya istilah primer dan
sekunder tidak dipergunakan hingga sekarang. Dasar pembagian skala waktu
geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari adanya dan belum adanya kehidupan
yang nyata, yaitu :
1. Kurun
kriptozoikum, belum dijumpai adanya suatu kehidupan yang nyata.
2. Kurun
fanezoikum, sudah nyata ada kehidupan.
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi masa
didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang sudah nyata.
1.
Massa Azoikum (a =tidak,
zoon=kehidupan), masa dimana pada dasar semua sedimen dijumpai batuan yang sama
sekali tidak mengandung fosil.
2.
Masa proterozoikum (proto= masa lampau),
masa dimana pada lapisan-lapisan batuan hanya mengandung sisa-sisa bentuk
kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang
menghasilkan gamping. Masa azoikum dan masa proterozoikum sulit dibedakan,
sehingga kadang-kadang dijadikan suatu masa, yaitu masa arkeozoikum.
3.
Masa paleozoikum (paleo= tua/kono), masa
dimana pada lapisan-lapisan batuan sudah terdapat jenis tumbuhan-tumbuhan dan
binatang, tetapi semua jenis kehidupan tersebut kini sudah musnah.
4.
Masa Mesozoikum (meso=masa tengah), masa
dimana pada lapisan-lapisan batuan sudah terdapat tumbuh-tumbuhan dan binatang
yang erat hubungan kekeluargaannya seperti sekarang, meskipun sejumlah besar
dari jenis tersebut kini telah punah. Masa ini mempunyai bentuk-bentuk reptilia
raksasa sebagai penciri utama. Contohnya : dinosaurus.
5.
Masa kenozoikum (kainos=baru), masa
dimana pada lapisan-lapisan batuan sudah terdapat sisa-sisa kehidupan yang
menunjukan suatu permulaan pembentukan tumbuhan dan binatang menyusui dan
binatang lunak yang kini masih hidup. Setiap masa dibagi menjadi beberapa
zaman, pembagian menjadi zaman terutama didasarkan atas kumpulan kehidupan yang
terkhususkan, misalnya : didasarkan atas wilayah, tipe tempat dimana singkapan
untuk zaman tersebut tersingkap. Seperti : Devon, Perm, Yura.
c.
Struktur
Geologi
Struktur
primer adalah struktur yang terbentuk pada saat atau sebelum batuan terbentuk,
contoh : struktur pada batuan sedimen, seperti bidang pelapisan, lapisan
tersusun, lapisan silang siur dan jejak binatang. Struktur sekunder adalah
struktur yang terbentuk setelah batuan terbentuk (akibat deformasi).
d.
Dip
Dan Strike
Strike
(jurus) adalah arah garis perpotongan bidang di alam dengan bidang horizontal, dinyatakan
terhadap arah Utara. Dip (kemiringan) adalah sudut terbesar antara bidang
(miring) di alam dengan bidang horizontal, dinyatakan dalam derajat. Bidang
horizontal kemiringan 0° dan bidang tegak 90°. Pengukuran dip dan strike adalah
dengan menggunakan kompas geologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar